Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) mulai dibangun Pemprov DKI Jakarta di 32 rusa jalan. Tujuannya tak lain untuk mendukung penyelenggaran infrastruktur digital dan penataan Kota Jakarta menuju Kota Pintar (Smart City).
- Diberhentikan Sepihak, Kadinkes Kota Disarankan Lapor KASN
- Pulang Dari Lampung, Presiden Jokowi Langsung Umumkan Kenaikan Harga BBM
- Raih WTP ke-14, Airlangga Hartarto: Perbaikan Tata Kelola Harus Berkesinambungan
Baca Juga
Selain itu, Pemrov DKI Jakarta juga ingin mewujudkan kerapian kota agar selaras dengan kaidah tata ruang kota, kelestarian dan estetika.
Secara seremonial, penertiban kabel udara kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dan para pemilik jaringan utilitas dilaksanakan di area parkir Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (5/9) kemarin.
Kegiatan penertiban kabel itu turut dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, perwakilan 6 operator penyelenggara jasa telekomunikasi di Jakarta, yaitu PT Telkom Indonesia, PT Mora Telematika Indonesia (Moratel), PT Link Net, Tbk, IBS, Icon+, dan Lintasarta.
Anies menyebut, pemotongan kabel udara adalah bagian dari transformasi kota Jakarta menuju kota global yang modern, salah satunya menyediakan konektivitas warga yang efisien.
“Kota ini sedang bergerak maju menjadi modern, kota yang lebih global yang bisa memfasilitasi kegiatan warga berjalan dengan efisien dan efektif. Itu artinya, mobilitas penduduk berjalan dengan efisien, semua kegiatan yang menyangkut konektivitas berjalan dengan lancar dan baik,” ungkap Anies seperti dilansir Kantor Berita RMOLJakarta, Senin (5/9).
“Hari ini sebabnya kita hadir dalam sebuah kegiatan seremonial penurunan secara mandiri kabel udara sebagai bagian dari usaha kita membuat kota kita bersih, kota kita lebih efisien dan efektif dalam mengelola mobilitas penduduknya,” sambungnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga mengungkapkan, selama ini kabel-kabel yang berada di atas selain mengurangi estetika, juga kerap terjadi insiden.
Kemudian, banyak di antara pemasangan kabel terjadi bergantian di dalam tanah dan menimbulkan kemacetan yang luar biasa serta mengganggu pejalan kaki.
“Jadi, transformasi yang dilakukan saat ini dari atas ke bawah. Kedua, dari yang di bawah semrawut berbeda-beda channel, menjadi satu kesatuan. Sehingga, jadi rapi, terencana dan perawatannya pun terintegrasi,” terangnya.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini berharap proses ini menjadi awal yang baik. Di mana penurunan kabel udara ini akan dikerjakan sepanjang 25 kilometer pertama, yang dimulai di jalur-jalur utama, kemudian diikuti jalur lainnya.
Ia berharap program merapikan kabel itu bisa diteruskan sampai tuntas. Dengan demikian akan memberikan kepastian kepada semua yang memiliki usaha yang memerlukan kabel.
“Dengan begitu, mobilitas tidak terganggu, baik pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor, dan bagi pelaku usaha memiliki kepastian perawatan bisa dilaksanakan dengan baik. Masa depan terkait keselamatan menjadi lebih terjamin,” tandasnya.
- Hari Ini, Anies-Aher akan Bertemu di DPP PKS
- Demokrat akan Gelar Survei Soal Duet Anies-AHY
- Lihat Anies Cium Tangan Istrinya, Puluhan Ribu Kader PKK Mendadak Baper